“Berkeliling
Dunia Melalui Kisah Sri Ningsih”
- Anna Theresia Irawan -
Identitas Novel
Judul : Tentang Kamu
Pengarang : Tere Liye
Penerbit : Republika
Tahun terbit : 2016
Cetakan : IV
Tebal Buku : 515 Halaman (Bab 1-
Bab 33)
Sri Ningsih, sosok yang berhasil
merangsang rasa ingin tahu Zaman Zulkarnaen melalui kisahnya. Zaman Zulkarnaen
adalah salah satu pengacara yang tergabung dalam firma hukum Thompson & Co.
dan mendapatkan mandat untuk mencari tahu ahli waris dari Sri Ningsih, salah
satu klien besar di firman hukum tersebut. Kepergian dari Sri Ningsih tidak
hanya meninggalkan duka cita mendalam bagi orang-orang terdekatnya tetapi juga
harta warisan senilai satu miliar poundsterling yang akan menjadi hak
milik ratu kerajaan Inggris jika tidak ditemukan pewaris sahnya. Dengan
bermodalkan mandat dan informasi seadanya, Zaman menelusuri satu-persatu kisah
Sri Ningsih.
Zaman mengawali penelusuran
mengenai kisah Sri Ningsih dari panti jompo La Cerisaie Maison de Retraite. Panti
jompo ini terletak beberapa ratus kaki dari Menara Eiffel. Panti jompo ini yang
menghantarkan Zaman Zulkarnaen melakukan petualangannya ke Indonesia. Lebih
tepatnya, ke dalam petualangan menelusuri kehidupan Sri Ningsih yang menjadi
klien besarnya. Petualangannya dimulai Pulau Bungin, sebuah pulau kecil yang
dihuni oleh mayoritas nelayan. Pulau Bungin diceritakan di dalam buku ini
memiliki keunikan diantaranya rumah penduduk yang berada di atas permukaan laut,
pemandangan yang begitu luar biasa di sore hari sambil menikmati secangkir kopi,
dan pengalaman buang air besar langsung ke lautan lepas! Pengalaman yang
menarik perhatian khalayak umum. Sebenarnya masih banyak lagi keunikan Pulau
Bungin yang diceritakan dalam buku ini, tetapi tiga hal tersebut yang menjadi
perhatian utama saya dalam membaca buku ini. Ada lagi yang paling menarik dalam
petualangan di Pulau Bungin yaitu mengenai Kisah Sri Ningsih kecil. Pulau
Bungin yang menjadi saksi dilahirkannya seorang anak Sri Ningsih yang harus
menerima kenyataan hidup yang begitu pahit. Namun dari kesakitan yang dijalani
itu, Sri Ningsih tetap mensyukuri setiap pemberian Allah kepadanya bahkan mampu
berdamai dan memaafkan rasa pahit itu.
Tidak hanya berakhir di Pulau
Bungin, kisah Sri Ningsih terus berlanjut ke berbagai tempat bahkan tempat yang
menjadi impiannya. Dalam setiap tempat tersirat perjuangan Sri Ningsih untuk bertahan
hidup dan mewujudkan impiannya. Kota kecil maupun kota besar, dalam negeri
maupun luar negeri sudah bukan jadi tandingannya. Bayangkan sesosok anak kecil
yatim piatu yang berangkat dari mimpi kecil berhasil menaklukkan dunia dengan
keringat kedisiplinannya!
Saya sangat merekomendasikan
buku ini untuk dibaca khususnya kawula muda yang sedang merajut untaian demi
untaian mimpi. Semangat dan tekad bulat yang mengalir dalam diri Sri Ningsih
membuktikan bahwa tidak ada yang mustahil selagi berusaha dan tidak ada yang tidak
mungkin jika terus berserah kepada Allah. Gagal itu pasti. Setiap insan pasti
mengalami kegagalan. Akan tetapi, proses kegagalan merupakan pengalaman yang
mendewasakan. Kuncinya adalah bagaimana bisa bangkit dari kegagalan dan belajar
dari hal tersebut.
Rajut mimpimu
dan ayo wujudkan!
Jangan pernah
takut GAGAL !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar