Senin, 27 Januari 2020

Resensi Novel : Berkeliling Dunia Melalui Kisah Sri Ningsih


“Berkeliling Dunia Melalui Kisah Sri Ningsih”
- Anna Theresia Irawan -

Identitas Novel
Judul : Tentang Kamu
Pengarang : Tere Liye
Penerbit : Republika
Tahun terbit : 2016
Cetakan : IV
Tebal Buku : 515 Halaman (Bab 1- Bab 33)

Sampul Novel Tentang Kamu Tere Liye

Sri Ningsih, sosok yang berhasil merangsang rasa ingin tahu Zaman Zulkarnaen melalui kisahnya. Zaman Zulkarnaen adalah salah satu pengacara yang tergabung dalam firma hukum Thompson & Co. dan mendapatkan mandat untuk mencari tahu ahli waris dari Sri Ningsih, salah satu klien besar di firman hukum tersebut. Kepergian dari Sri Ningsih tidak hanya meninggalkan duka cita mendalam bagi orang-orang terdekatnya tetapi juga harta warisan senilai satu miliar poundsterling yang akan menjadi hak milik ratu kerajaan Inggris jika tidak ditemukan pewaris sahnya. Dengan bermodalkan mandat dan informasi seadanya, Zaman menelusuri satu-persatu kisah Sri Ningsih.

Zaman mengawali penelusuran mengenai kisah Sri Ningsih dari panti jompo La Cerisaie Maison de Retraite. Panti jompo ini terletak beberapa ratus kaki dari Menara Eiffel. Panti jompo ini yang menghantarkan Zaman Zulkarnaen melakukan petualangannya ke Indonesia. Lebih tepatnya, ke dalam petualangan menelusuri kehidupan Sri Ningsih yang menjadi klien besarnya. Petualangannya dimulai Pulau Bungin, sebuah pulau kecil yang dihuni oleh mayoritas nelayan. Pulau Bungin diceritakan di dalam buku ini memiliki keunikan diantaranya rumah penduduk yang berada di atas permukaan laut, pemandangan yang begitu luar biasa di sore hari sambil menikmati secangkir kopi, dan pengalaman buang air besar langsung ke lautan lepas! Pengalaman yang menarik perhatian khalayak umum. Sebenarnya masih banyak lagi keunikan Pulau Bungin yang diceritakan dalam buku ini, tetapi tiga hal tersebut yang menjadi perhatian utama saya dalam membaca buku ini. Ada lagi yang paling menarik dalam petualangan di Pulau Bungin yaitu mengenai Kisah Sri Ningsih kecil. Pulau Bungin yang menjadi saksi dilahirkannya seorang anak Sri Ningsih yang harus menerima kenyataan hidup yang begitu pahit. Namun dari kesakitan yang dijalani itu, Sri Ningsih tetap mensyukuri setiap pemberian Allah kepadanya bahkan mampu berdamai dan memaafkan rasa pahit itu.

Tidak hanya berakhir di Pulau Bungin, kisah Sri Ningsih terus berlanjut ke berbagai tempat bahkan tempat yang menjadi impiannya. Dalam setiap tempat tersirat perjuangan Sri Ningsih untuk bertahan hidup dan mewujudkan impiannya. Kota kecil maupun kota besar, dalam negeri maupun luar negeri sudah bukan jadi tandingannya. Bayangkan sesosok anak kecil yatim piatu yang berangkat dari mimpi kecil berhasil menaklukkan dunia dengan keringat kedisiplinannya!

Saya sangat merekomendasikan buku ini untuk dibaca khususnya kawula muda yang sedang merajut untaian demi untaian mimpi. Semangat dan tekad bulat yang mengalir dalam diri Sri Ningsih membuktikan bahwa tidak ada yang mustahil selagi berusaha dan tidak ada yang tidak mungkin jika terus berserah kepada Allah. Gagal itu pasti. Setiap insan pasti mengalami kegagalan. Akan tetapi, proses kegagalan merupakan pengalaman yang mendewasakan. Kuncinya adalah bagaimana bisa bangkit dari kegagalan dan belajar dari hal tersebut.

Rajut mimpimu dan ayo wujudkan!
Jangan pernah takut GAGAL !