Menentukan
Suku ke-n dengan Permainan Menara Hanoi
Oleh
: Anna Theresia Irawan
Pola
bilangan merupakan materi pembelajaran yang akan saya ajarkan sebagai mahasiswa
PPL di salah satu sekolah daerah Tangerang. Sebelum mengajar, saya menyediakan
waktu untuk bersosialisasi dengan siswa yang akan menerima pengajaran saya nantinya.
Selain untuk lebih mengenal mereka lebih jauh, saya ingin mengetahui respons mereka terhadap
pembelajaran matematika. “Matematika itu
susah, Miss!” gerutu seorang anak perempuan ketika saya tanyai
pendapatnya mengenai pola bilangan. Mendengar respons dari anak itu cukup
membuat saya ketar-ketir dalam menyiapkan pembelajaran yang akan saya ajarkan.
Secara keseluruhan, dari mini riset yang saya lakukan didapatkan hasil bahwa
tidak cukup banyak anak yang menyukai matematika di dalam kelas tersebut. Dari
31 siswa hanya 16 orang yang menyatakan bahwa menyukai pembelajaran matematika.
Berawal
dari permasalahan tersebut, saya berusaha merencanakan pembelajaran dengan
metode bervariasi yang dapat menghilangkan
ketidak-sukaan terhadap matematika. Rencana pembelajaran yang saya rancang saya
sesuaikan dengan kurikulum di sekolah. Sekolah tempat saya mengajar menerapkan kurikulum 2013 dimana guru
bukanlah yang menjadi pusat pembelajaran melainkan siswa yang menentukan
keberhasilan pembelajaran di dalam kelas. Saya mencoba untuk menerapkan pendekatan
pembelajaran konstruktivisme yang sejalan dengan kurikulum yang diterapkan di
sekolah. Konstruktivisme merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang
menekankan kepada partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran untuk memperoleh
pengetahuan berdasarkan pengalaman dan rasio yang dimilikinya.
Pada
penerapannya, saya menggunakan model pembelajaran discovery learning. Penggunaan
model pembelajaran discovery learning karena merupakan salah satu bentuk
model pembelajaran berdasarkan aliran konstruktivisme. Dalam mendukung
keberhasilan proses pembelajaran, saya membuat media pembelajaran menara hanoi. Penggunaan media pembelajaran dalam kelas diharapkan dapat membantu
menghilangkan paradigma yang kurang baik terhadap mata pelajaran matematika. Dengan
bermain media “menara hanoi” diharapkan siswa dapat mengerti konsep pola
bilangan berdasarkan pengalaman yang dia lalui menggunakan media pembelajaran dan
konsep awal yang dia miliki sehingga dapat membentuk pengetahuan baru. Oleh
sebab itu, media pembelajaran menara
hanoi yang diberikan kepada siswa
diharapkan dapat membantu siswa dalam mengerti konsep untuk menentukan suku ke-n
dari permasalahan barisan bilangan yang diberikan dengan menggunakan bantuan
media pembelajaran.
Saya
kemudian menyebarkan kuesioner untuk melihat respon siswa dalam menggunakan
media pembelajaran menara hanoi. Hasil Kuesioner yang disebarkan setelah
menggunakan media pembelajaran menunjukkan bahwa 75% anak menyetujui bahwa
mereka menyukai belajar dengan menggunakan media pembelajaran. Kemudian, 90%
anak menyatakan bahwa dengan menggunakan media pembelajaran menara hanoi
membuat mereka termotivasi dalam belajar. Lalu, 70% anak juga menyatakan bahwa
media pembelajaran yang diberikan membantu mereka dalam memahami materi
pembelajaran. Hasil kuesioner juga menyatakan bahwa 70% anak tertarik untuk
menggunakan media pembelajaran. Oleh sebab itu, berdasarkan hasil kuesioner
yang diberikan dapat disimpulkan bahwa respon yang diberikan oleh siswa
terhadap media pembelajaran yang diberikan adalah positif. Dengan kata lain, penggunaan
media pembelajaran menara hanoi ternyata dapat membantu siswa dalam proses
pembelajaran.
Melalui
hasil riset yang sudah dilakukan, saya merekomendasikan kepada para pembaca
khususnya yang mengajar di bidang matematika SMP kelas VIII untuk dapat
menggunakan media pembelajaran menara hanoi. Penggunaan media ini akan lebih membantu
siswa untuk mempunyai respon positif dalam belajar mengenai materi pola
bilangan khususnya konsep menentukan suku ke-n. Ketika respon positif
sudah terbentuk dalam benak siswa, tentunya hal ini akan lebih membantu siswa
dalam mempelajari konsep dalam matematika.
Salam untuk guru guru matematika di Indonesia :)
Selamat belajar dan mempersiapkan pembelajaran matematika yang tidak hanya konseptual tapi juga kontekstual bagi anak anak masa depan bangsa.
Sebuah kalimat motivasi dari saya yang mungkin bisa jadi semangat untuk kita semua :
"Seorang guru yang baik tidak hanya memberikan pembelajaran yang baik tapi juga seorang pembelajar seumur hidup (life long learner)"
Terus belajar dan terus menginspirasi orang lain.